SAKETAP Vs SAKIFRS: Apa Bedanya? Panduan Lengkap!
Hey guys! Pernah denger istilah SAKETAP dan SAKIFRS? Mungkin buat sebagian dari kalian yang berkecimpung di dunia akuntansi atau keuangan, istilah ini udah nggak asing lagi. Tapi, buat yang masih awam, pasti bingung, kan? Nah, di artikel ini, kita bakal kupas tuntas perbedaan antara SAKETAP dan SAKIFRS, serta peruntukannya masing-masing. Yuk, simak baik-baik!
Mengenal SAKETAP: Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
SAKETAP alias Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik adalah standar akuntansi yang ditujukan khusus untuk entitas atau perusahaan yang nggak punya akuntabilitas publik signifikan. Maksudnya gimana tuh? Jadi gini, perusahaan yang nggak punya akuntabilitas publik itu biasanya adalah perusahaan kecil dan menengah (UKM) yang nggak terdaftar di bursa efek, nggak menerbitkan obligasi, dan nggak punya kewajiban melapor ke regulator. SAKETAP ini dirancang lebih sederhana dibandingkan SAKIFRS, sehingga lebih mudah diterapkan oleh UKM dengan sumber daya yang terbatas.
Tujuan dan Karakteristik SAKETAP
Tujuan utama dari SAKETAP adalah menyediakan informasi keuangan yang relevan dan andal bagi pengguna laporan keuangan, seperti pemilik, kreditor, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Informasi ini digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi. SAKETAP memiliki beberapa karakteristik utama, yaitu:
- Sederhana: Aturan dan pedoman dalam SAKETAP lebih sederhana dan mudah dipahami dibandingkan SAKIFRS.
- Relevan: Informasi yang disajikan relevan dengan kebutuhan pengguna laporan keuangan UKM.
- Andal: Informasi yang disajikan dapat dipercaya dan bebas dari kesalahan material.
- Biaya-manfaat: Penerapan SAKETAP diharapkan memberikan manfaat yang lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.
Siapa Saja yang Wajib Menggunakan SAKETAP?
Seperti yang udah disebutin sebelumnya, SAKETAP ini ditujukan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik signifikan. Secara lebih detail, entitas yang memenuhi kriteria berikut wajib menggunakan SAKETAP:
- Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan.
- Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) bagi pengguna eksternal.
Akuntabilitas publik signifikan itu sendiri didefinisikan sebagai:
- Entitas yang instrumen utang atau ekuitasnya diperdagangkan di pasar publik (bursa efek domestik atau asing, atau pasar over-the-counter, termasuk pasar lokal dan regional).
- Entitas yang memegang aset dalam kapasitas fidusia untuk kelompok pihak luar sebagai salah satu bisnis utamanya (seperti bank, credit union, perusahaan asuransi, pialang atau pedagang efek, dan dana pensiun).
Kalau suatu entitas memenuhi salah satu dari kriteria di atas, maka entitas tersebut wajib menggunakan SAKIFRS, bukan SAKETAP.
Memahami SAKIFRS: Standar Akuntansi Keuangan yang Mendunia
SAKIFRS alias Standar Akuntansi Keuangan yang berbasis International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah standar akuntansi yang diadopsi dari IFRS yang diterbitkan oleh International Accounting Standards Board (IASB). SAKIFRS ini dirancang untuk perusahaan-perusahaan besar yang memiliki akuntabilitas publik signifikan, seperti perusahaan yang terdaftar di bursa efek.
Tujuan dan Karakteristik SAKIFRS
Tujuan utama SAKIFRS adalah untuk meningkatkan transparansi dan komparabilitas laporan keuangan di seluruh dunia. Dengan menggunakan standar yang sama, investor dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dapat dengan mudah membandingkan kinerja keuangan perusahaan-perusahaan dari berbagai negara. SAKIFRS memiliki beberapa karakteristik utama, yaitu:
- Kompleks: Aturan dan pedoman dalam SAKIFRS lebih kompleks dan detail dibandingkan SAKETAP.
- Berbasis prinsip: SAKIFRS lebih menekankan pada prinsip-prinsip akuntansi daripada aturan-aturan yang kaku.
- Transparan: Informasi yang disajikan harus transparan dan mudah dipahami oleh pengguna laporan keuangan.
- Komparabel: Laporan keuangan yang disusun berdasarkan SAKIFRS dapat dibandingkan dengan laporan keuangan perusahaan lain di seluruh dunia.
Siapa Saja yang Wajib Menggunakan SAKIFRS?
Seperti yang udah disinggung sebelumnya, SAKIFRS ini wajib digunakan oleh entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan. Secara lebih detail, entitas yang memenuhi salah satu kriteria berikut wajib menggunakan SAKIFRS:
- Entitas yang instrumen utang atau ekuitasnya diperdagangkan di pasar publik (bursa efek domestik atau asing, atau pasar over-the-counter, termasuk pasar lokal dan regional).
- Entitas yang memegang aset dalam kapasitas fidusia untuk kelompok pihak luar sebagai salah satu bisnis utamanya (seperti bank, credit union, perusahaan asuransi, pialang atau pedagang efek, dan dana pensiun).
- Entitas yang mengendalikan entitas lain yang wajib menggunakan SAKIFRS.
8 Perbedaan Utama Antara SAKETAP dan SAKIFRS
Oke, sekarang kita masuk ke inti pembahasan, yaitu perbedaan antara SAKETAP dan SAKIFRS. Berikut ini adalah 8 perbedaan utama yang perlu kalian ketahui:
- Kompleksitas: SAKETAP lebih sederhana dibandingkan SAKIFRS. Aturan dan pedoman dalam SAKETAP lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh UKM dengan sumber daya yang terbatas, sementara SAKIFRS lebih kompleks dan detail, sehingga membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam.
- Basis Penyusunan: SAKETAP lebih fleksibel dalam basis penyusunan laporan keuangan. SAKETAP memperbolehkan penggunaan basis akrual atau basis kas, sementara SAKIFRS hanya memperbolehkan penggunaan basis akrual.
- Pengakuan Pendapatan: SAKETAP memiliki aturan yang lebih sederhana dalam pengakuan pendapatan. SAKETAP memperbolehkan pengakuan pendapatan saat kas diterima, sementara SAKIFRS memiliki aturan yang lebih kompleks dan detail dalam pengakuan pendapatan, yang mengharuskan pengakuan pendapatan saat barang atau jasa telah diserahkan kepada pelanggan.
- Pengukuran Aset: SAKETAP memperbolehkan penggunaan nilai historis atau nilai wajar dalam pengukuran aset, sementara SAKIFRS lebih menekankan pada penggunaan nilai wajar.
- Pengungkapan: SAKETAP memiliki persyaratan pengungkapan yang lebih sedikit dibandingkan SAKIFRS. SAKETAP hanya mewajibkan pengungkapan informasi yang relevan dengan kebutuhan pengguna laporan keuangan UKM, sementara SAKIFRS mewajibkan pengungkapan informasi yang lebih lengkap dan detail.
- Penyajian Laporan Keuangan: SAKETAP memiliki format penyajian laporan keuangan yang lebih sederhana dibandingkan SAKIFRS. SAKETAP memperbolehkan penggunaan format yang disesuaikan dengan kebutuhan UKM, sementara SAKIFRS memiliki format yang lebih standar dan detail.
- Adopsi IFRS: SAKETAP tidak sepenuhnya mengadopsi IFRS, sementara SAKIFRS sepenuhnya mengadopsi IFRS. Artinya, SAKIFRS selalu mengikuti perkembangan terbaru dalam standar akuntansi internasional, sementara SAKETAP mungkin memiliki perbedaan dengan IFRS dalam beberapa hal.
- Pengguna Laporan Keuangan: SAKETAP ditujukan untuk pengguna laporan keuangan UKM, seperti pemilik, kreditor, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan UKM, sementara SAKIFRS ditujukan untuk pengguna laporan keuangan perusahaan besar, seperti investor, analis keuangan, dan regulator.
Peruntukan SAKETAP dan SAKIFRS: Mana yang Cocok untuk Bisnismu?
Setelah memahami perbedaan antara SAKETAP dan SAKIFRS, sekarang saatnya menentukan mana yang cocok untuk bisnismu. Secara umum, SAKETAP cocok untuk UKM yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan, sementara SAKIFRS cocok untuk perusahaan besar yang memiliki akuntabilitas publik signifikan. Akan tetapi, ada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam memilih standar akuntansi yang tepat, yaitu:
- Ukuran perusahaan: Semakin besar ukuran perusahaan, semakin kompleks transaksi keuangannya, sehingga SAKIFRS mungkin lebih cocok.
- Struktur kepemilikan: Perusahaan dengan struktur kepemilikan yang kompleks mungkin lebih cocok menggunakan SAKIFRS.
- Kebutuhan pendanaan: Perusahaan yang membutuhkan pendanaan dari investor atau kreditor mungkin perlu menggunakan SAKIFRS agar laporan keuangannya lebih mudah dibandingkan dengan perusahaan lain.
- Persyaratan regulator: Beberapa regulator mungkin mewajibkan perusahaan untuk menggunakan SAKIFRS.
Kalau kalian masih bingung dalam menentukan standar akuntansi yang tepat, sebaiknya konsultasikan dengan akuntan publik atau konsultan keuangan yang berpengalaman. Mereka dapat membantu kalian memahami kebutuhan bisnis kalian dan memilih standar akuntansi yang paling sesuai.
Kesimpulan
Nah, itu dia guys, pembahasan lengkap tentang perbedaan antara SAKETAP dan SAKIFRS, serta peruntukannya masing-masing. Semoga artikel ini bermanfaat buat kalian semua, ya! Jangan lupa, pemilihan standar akuntansi yang tepat sangat penting untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan relevan, sehingga dapat membantu kalian dalam pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!